Setiap mendengar tawaran, “Mau makan di mana kita hari ini, Ma?” wajah Ibu saya selalu mendadak sumringah. Makan bersama sahabat dan keluarga merupakan momen-momen yang menghangatkan hati baginya.
Setiap minggu, minimal sekali, saya selalu menyempatkan diri untuk mengajaknya makan ke luar. Atau membawakan buah tangan setiap pulang dari pergi, walau cuma sekedar dari pergi meeting sekalipun.
Setiap kali saya bersyukur atas kesempatan yang diberikan Tuhan untuk menikmati masa-masa berharga ini.
Pada saat yang sama, saya tahu bahwa saya belum benar-benar paham betapa berharganya waktu yang masih bisa saya nikmati bersama Ibu saya.
Dan saya sadar betul bahwa segala waktu dan perhatian yang saya curahkan untuknya ini tidak akan pernah bisa mengimbangi apa yang telah Ibu saya berikan kepada saya dan kakak-kakak saya.