Paparan ini pertama kali saya dengar ketika dibacakan oleh penulisnya, Edward Hallinan, saat saya mengikuti program enam bulan pertama di Beshara School, Skotlandia. Dari awal dibacakan hingga akhir, saya luruh.
Edward membawakan paparan tersebut layaknya seorang pecinta yang tengah membacakan surat cinta tentang dan untuk sang kekasih, dengan segala keberadaan dan kerinduan yang teramat sangat.
Hingga sekarang pun, setiap saya merindu untuk bisa ‘mendengar’, saya memutar ulang rekaman paparan tersebut.
Sekitar satu minggu yang lalu, saya tergerak untuk menerjemahkan paparan yang demikian indah ini. Entah kenapa dan entah dari mana ide tersebut muncul. Mungkin bukan saat dan tempatnya bagi saya bertanya kenapa. Rasanya ada pesan yang ingin, perlu, dan mendesak untuk didengar — oleh saya; oleh kita semua.
Tentu, apa yang saya tulis ini masih bisa terus disempurnakan.
Semoga dapat didengar dan dinikmati sebagaimana mestinya.